KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya limpahkan kehadirat Allah yang Maha Pemurah, berkat karunianya saya selesai menyusun makalah ini dengan judul Manusia dan Tanggung jawab. tujuan makalah ini supaya mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang tanggung jawab, macam-macamnya, pengabdian atau pengorbanan, serta kaitannya dengan manusia dan kehidupannya.
Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Sudjiran sebagai dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar atas arahan dan bimbingannya, juga kepada seluruh rekan-rekan mahasisiwa yang ikut menyumbangkan aspirasinya dalam penyusunan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk semua kalangan dan makalah ini menjadi pemberat timbangan amal baik di akhirat.
Bekasi, 26 Desember 2014
Muhammad Abu Bakar
BAB I
PENDAHULUAN
Allah SWT adalah Tuhan semesta alam, Tuhan yang menciptakan seluruh bumi dan isinya termasuk salah satunya adalah manusia. Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna, sebab manusia diberi suatu kelebihan dibanding makhluk lainnya yaitu akal. Akal Allah berikan pada manusia supaya bisa mereka gunakan sesuai tujuan penciptaannya. ya inilah tanggung jawab manusia dan setiap makhluk ciptaan Allah, yaitu menggunakan semua karunia untuk kebaikan dan kebenaran.
Tanggung jawab sebagai makhluk Allah adalah mempergunakan semua karunia sesuai aturan yang sudah ditetapkan. Tanggung jawab ini bersifat umum yaitu tanggung jawab kepada Allah tentunya akan berkaitan juga dengan seluruh aspek kehidupan mulai dari tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, orang lain, negara, dan dunia secara keseluruhan.
Apa sebenarnya arti dan makna dari tanggung jawab itu sendiri?, apa akibat atau tuntutan dari sebuah tanggung jawab?, bagaimana contoh tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari? untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, maka dalam makalah ini saya mencoba mengulas tentang manusia dan tanggung jawab.
BAB II
ISI
1. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri, atau pihak lain.Dengan
keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama rnanusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Macam-macam Tanggung Jawab
A. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggug jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi
kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan
demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri.
Contoh:
Rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihat jalan, tetap juga ia lengah, dan terperosok ke sebuah lobang. kakinya terkilir. Ia menyesali dirinya sendiri akan kejadian itu. Ia harus beristirahat dirumah beberapa hari. Konsekwensi tinggal di rumah beberapa hari merupakan tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.
B. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suarni-istri, ayah-ibu dan anak-anak. dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jaw ab kepada keluarganya. Tanggung jaw ab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan. pendidikan, dan kehidupan.
Contoh:
Seorang ibu telah dikarunia tiga anak, kemudian oleh sesuatu sebab suaminya meninggal dunia, karena ia tidak mempunyai pekerjaan/tidak bekerja pada waktu suaminya masih hidup maka demi rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga ia melacurkan diri. Ditinjau dari segi moral hal ini tidak bisa diterima karena melacurkan diri tennasuk tindakan di kutuk, tetapi dari segi tanggung jawab ia tennasuk orang yang dipuji, karena demi rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga ia rela berkorban menjadi manusia yang hina dan
dikutuk.
C. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia membutuhkan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh:
Hanafi terlalu congkak dan sornbong, ia mengejek dan menghina pakaian pengantin adat Minangkabau. Ia tidak memakai pakaian itu, bahkan penutup kepala yang dikeramatkan pun semula ditolak. Tetapi setelah ada ancaman dari pihak pengiring, terpaksa Hanafi mau
memakainya juga. Di dalam peralatan itu hampir-hampir pernikahan dibatalkan, karena timbul perselisihan antara pihak kaum perempuan dengan pihak kaum laki-laki. Pangkalnya dari Hanafi juga. Ia berkata pakaian mempelai yang masih sekarang dilazimkan di negerinya, yaitu pakaian secara zaman dahulu, disebutkannya cara anak komedi Istambul. Jika ia dipaksa memakai secara itu, sukalah urung sahaja, demikian katanya dengan pendek. Setelah timbul pertengkaran di dalam keluarga pihaknya sendiri akhimya diterimalah, bahwa ia memakai smoking, yaitu jas hitam, celana hitam, dengan berompi dan berdasi putih. Tetapi waktu hendak menutup kepalanya, sudah berselisih pula. Dengan kekerasan ia menolak pakaian dester suluk, yaitu pakaian orang Minangkabau. Bertangisan sekalipun perempuan meminta supaya ia jangan menolak tanda keminangkabauan yang satu, yaitu selama beralat saja. Jika peralatan sudah selesai, bolehlah ia nanti memakai sekehendak hatinya pula. Hanafi tetap menolak kehendak orang tua, ia tidak hendak
menutup kepala, karena lebih gila pula dari pada anak komidi, bila memakai dester saluk dengan baju smoking dan dasi. Setelah ibunya sendiri hilang sabamya dan memukul-mukul dada di muka anak yang "terpelajar" itu, barulah Hanafi menurut kehendak orang banyak, sambil mengeluh clan teringat akan badannya yang sudah "tergadai". Untunglah
ia menurutkan hal menutup kepala itu, karena sekalian pengantar dan pasuinandan (pengiring bangsa perempuan) sudah berkata bahwa mereka tak sudi mengiringkan "mempelai didong". Akhimya Hanafi tunduk pula dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, Meskipun harus bersitegang dahulu. Sebagai pertanggungjawaban kecongkakan dan kesombongannya itu, Hanafi harus menerima rasa
antipati dari masyarakat Minangkabau yang sangat ketat terhadap adat itu (salah asuhan).
D. Tanggung jawab kepada bangsa atau negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
Contoh:
Kumbakarna menolak perintah kakaknya. juga rajanya yaitu Rahwana untuk berperang melawan rama, karena kakanya berbuat keburukan. Bukan main Rahwana. Ia membangkit-bangkitkan hutang budi Kumbakama terhadap kerajan Alengka. Kumbakama menyadari kedudukannya sebagai panglima perang, karena itu berangkat juga ia ke medan perang menghadapi Rama. Akan tetapi ia maju ke medan perang bukan karena membela kakanya. melainkan karena rasa tanggung jawabnya sebagai panglima yang harus membela negara ( Ramayana).
E. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab Iangsnng ternadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab sud melalui berbagai macam agama.
Contoh:
Adi rela mati berperang membela agamanya
3. Pengabdian dan Pengorbanan
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.
Macam-macam pengabdian:
- Pengabdian kepada keluarga
- pengabdian kepada negara
- pengabdian kepada agama
contoh pengabdian:
Deo sebagai seorang TNI, ia rela ditugaskan ke daerah perbatasan yang mana tentu penuh dengan resiko bahkan nyawa bisa sewaktu-waktu melayang. Ini semua Deo lakukan demi pengabdiannya pada negara, karena ia sebagai seorang TNI maka bentuk pengabdiannya pada negara adalah menjaga keamanannya.
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Macam-macam pengorbanan:
- pengorbanan demi keluarga
- pengorbanan demi sesama manusia
- pengorbanan demi negara
- pengorbanan demi Tuhan
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Contoh pengorbanan:
Reza sebagai seorang ayah rela mengorbankan hartanya demi kesehatan anaknya yang sedang sakit parah.
BAB III
PENUTUP
Saya dapat menyimpulkan bahwa kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari tanggung jawab, karena memang diciptakan Allah untk suatu tujuan yang tentu akan dipertanggung jawabkan. Manusia yang mampu memegang tanggung jawab dan menjalankannya maka dia akan sukses dan sebaliknya bagi yang tidak mampu memikul tanggung jawab dan melalaikannya maka dia akan mendapat akibat pahit atas perbuatan tersebut.
Demikian makalah ini saya tulis. semoga bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dari makalah yang saya tulis ini jadi saya memohon maaf atas segala kekurangannya dan saya menerima segala saran dengan lapang dada demi mendapatkan perbaikan untuk masa mendatang. Terima kasih.
Bekasi, 26 Desember 2014
Muhammad Abu Bakar
BAB IV
REFERENSI
Nugroho.Widyo, Muchji.Ahmad (1994). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma
Penulis: Muahammad Abu Bakar
NPM: 17514039