MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
Mata
Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Sudjiran
Disusun
oleh : Muhammad Abu Bakar
Jurusan : Psikologi
Kelas : 1PA15
NPM : 17514039
Universitas Gunadarma
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang Bekasi telp (021)
88860117
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Puji dan syukur saya haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
atas berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat selesai. Dalam makalah ini saya
akan membahas mengenai “Manusia dan Kebudayaan”.
Makalah
ini dibuat dalam rangka memahami ilmu budaya dasar dan segala yang
berkaitan dengannya sekaligus melaksanakan tugas menjadi seorang mahasiswa
dalam mata ilmu budaya dasar. Dalam proses pembuatan makalah ini tentu saya
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu kami ucapkan terima
kasih kepada Bapak Sudjiran selaku dosen mata kuliah ilmu budaya dasar serta
rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan aspirasinya dalam pembuatan
makalah.
Demikian
makalah ini saya buat. Besar harapan saya agar dapat berguna dimasa mendatang.
Penulis
Muhammad Abu Bakar
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait
satu sama lain.Dalam pembahasan awal mengenai mata kuliah IBD sudah dibicarakan
bahwa kedua hal tersebut merupakan dasar bagi pembahasan materi-materi
selanjutnya. Dalam uraian ini kita mencoba membahas tentang
pengertian-pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan.Uraian ini
dimaksudkan untuk memberikan dasar yang lebih kuat untuk pembahasan tentang
materi IBD.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah memahami dan menghayati
berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh kebudayaan dan dapat mengkaji semua
hubungan antara manusia dan kebudayaan, mengetahui hakekat manusia, dan
mengerti tentang semua unsur-unsur budaya.
BAB II
ISI
A.
Manusia
Manusia, siapakah manusia itu sebenarnya? Ada dua pandangan yang
akan kita jadikan acuan untuk men jelaskan tentang unsur-unsur yang membangun
manusia.
1.
Manusia itu terdiri dari empat unsur
yang saling terkait, yaitu
1)
Jasad, yaitu : badan kasar manusia
yang terlihat, dapat diraba dan
difoto, dan menempati ruang dan waktu
2)
Hayat, yaitu : mengandung unsur
hidup. yang ditandai dengan gerak
3)
Ruh, yaitu : Daya yang bekerja
secara spiritual dan memahami kebenaran.
4)
Nafs, dalam pengertian diri atau
keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri
2.
Manusia sebagai satu kepribadian
mengandung tiga unsur yaitu :
1)
Id, yang merupakan struktur
kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak, Id merupakan libido
murni. atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yangirrasional dan
terkait dengan sex. yang secara instingtual menentukan proses-proses
ketidaksadaran.
2)
Ego, merupakan bagian atau struktur
kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai
kepribadian "eksekutif" karena peranannya dalarnmenghubungkan energi
Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh oranglain.
3)
Superego, merupakan struktur
kepribadian yang paling akhir, muncul kita-kira pada usia lima tahun.
Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara interna l dalam diri
individu, superego terbentuk dari lingkungan ekstemal. Jadi superego merupakan
kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah
agen
yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan
asimilasi
dari pandangan-pandangan orang tua. Baik aspek negatif maupun positif
dari
standar moral tingkah laku ini diwakilkan atau ditunjukkan oleh superego.
Dari uraian di atas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan
analisa hubungan antara tindakan dan usur-unsur manusia. Kesemua unsur tersebut
dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.
B.
Hakekat Manusia
- Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
- Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempumaannya
terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya
dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan
akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.
Manusia adalah
produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.
Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi,
fisiologi atau faal, biokimia, dan sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia
dapat dipelajari dari segi - segi kemasayarakatan, kekerabatan, dan sebagainya.
- Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren
Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran "eksistensialisme"
memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang
terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk
pada hukum alamiah pula.
Hidup manusia
mempunyai tiga taraf, yaitu estetis. etis dan religius. Dengan kehidupan estetis,
manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan
kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis, manusia
meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk
keputusan bebas dan dipenanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius. manusia
menghayati pertemuannya dengan Tuhan.
C.
Kepribadian
Bangsa Timur
Francis L.K Hsu. sarjana Amerika keturunan Cina yang
mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi. ilmu
psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik. Karya tulisnya berjudul
Psychological Homeostatis Cina Klasik. Majalah AmericanAnthropologist. jilid 73
tahun 1971, halaman 23-24. Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi. bahwa dalam
jiwa manusia sebagai mahluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang
seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
Nomor 7 dan nomor 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua
lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri
dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam, sehingga tidak
disadari lagi oleh individu yang bersangkutan. Bahan pemikiran dan gagasan tadi
sering tidak utuh lagi. beberapa bagian sudah hilang terlupakan, dan
unsur-unsurnya ibarat isi impian sudah tidak lagi tersusun menurut logika yang
biasa dianut manusia dalam hidupnya sehari-hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan ( unexpressed
conscious ) . Lingkaran itu terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan
yang disadari oleh si individu yang bersangkutan, tetapi disimpannya saja di
dalam alam jiwanya sendiri dan tak dinyatakan kepada siapapun juga dalam
lingkungannya.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan ( expressed conscious ).
Lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran,
gagasan-gagasan, dan perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka
oleh si individu kepada sesamanya, yang dengan mudah diterima dan dijawab oleh
sesamanya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi
tentang orang-orang. binatang-binatang, atau benda-bnda yang oleh si individu
diajak bergaul secara mesra dan karib. yang bisa dipakai sebagai tempat
berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekanan
batin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah hidup yang
menyulitkan. Orang tua, saudara sekandung, kerabat dekat, sahabat karib,
biasanya merupakan penghuni penting dari daerah nomor 3 dalam alam pikiran manusia.
Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna. tidak lagi ditandai
oleh sikap sayang dan mesra, melainkan
ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau bcnda-benda itu bagi
dirinya. Bagi seorang murid. guru berada didaerah lingkungan 2 dari alam
pikirannya, bagi seorang pedagang, para pembelinya ada di situ, bagi seorang
tukang cukur langganannyalah berada di situ dan sebagainya.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan
sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat,
pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi
yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan
sehari-hari.
Nomor 0 disebut lingkungan dunia Iuar, terdiri dari pikiran-pikiran
dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam
lingkungan nomor 1, hanya bedanya
terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang
terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu
bersangkutan dengan sikap masa bodoh.
Pada bagan psiko-sosiagram, daerah lingkaran nomor 4 dibatasi oleh
garis yang digambarkan lebih tebal daripada yang lain. Garis itu menggambarkan
batas dari alam jiwa individu yang dalam ilmu psikologi disebut personality
atau "kepribadian", Sebagian besar dari isi jiwa manusia ( termasuk
yang telah didesak ke dalam daerah tak sadar dan sub sadar), sebagian besar
dari pengetahuan dan pengertiannya tentang adat-istiadat dan kebudayaannya.
sebagian besar dari pengetahuan dan pengertiannya tentang lingkungan, dan
sebagian besar dari nilai budaya dan norma-norma yang dianutnya , menurut ilmu
psikologi barat terkandung dalam kepribadian manusia.
Banyak orang masih sering mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan
Barat dan kebudayaan Timur. Padahal konsep itu berasal dari orang Eropa Barat
dalam zaman ketika mereka berexpansi menjelajahi dunia, menguasai wilayah luas
di Afrika, Asia dan Oseania dan memantapkan pemerintah-pemerintah jajahan
mereka dimana-mana. Semua kebudayaan di luar kebudayaan mereka di Eropa Barat
disebutnya kebudayaan Timur, sebagai lawannyakebudayaan mereka sendiri yang
mereka sebut kebudayaan Barat. Orang-orang yang sering mendiskusikan kontras
antara kedua konsep tersebut secarapopuler, bisanya menyangka bahwa Kebudayaan
Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian. mistik, pikiran preologis,
keramahtamahan. dan gotong royong. Sedangkan kebudayaan Barat lebih
mementingkan kebendaan. pikiran logis. hubungan asas guna (hubungan hanya
berdasarkan prinsip guna). dan individualisme.
D.
Pengertian
Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Adapun pengertian kebudayaan menurut para ahli adalah sebagai
berikut:
- E.B.Tylor
Kebudayaan
adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan - kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
- Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi
kebudayaan
sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat
menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang
diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitamya, agar kekuatan serta
hasilnya dapat diabdikan untuk masyarakat.
- Sutan Takdir Alisyahbana
kebudayaan
adalah manifestasi dari cara berpikir.
- Koentjaraningrat
kebudayaan berarti
keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar
beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
- A.L Krober dan C.Kluckhon
kebudayaan
adalah menifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti
seluas-luasnya.
- C.A.Van Peursen
kebudayaan
diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap
kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup
begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
- Kroeber dan Klukhon
kebudayaan
terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan
reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun
pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk
didalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas
tradisi dan cita-cita · atau paham, dan terutama keterikatan terhadap
nilai-nilai.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia
hasil kegiatan
dan penciptaan batin (akal budi) manusia spt kepercayaan, kesenian, dan adat
istiadat.
E.
Unsur-Unsur
Kebudyaan
C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories
ofCulture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal,yaitu :
- Sistem Religi (sistem kepercayaan).
- Sistem organisasi kemasyarakatan.
- Sistem pengetahuan.
- Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
- Sistem Teknologi dan Peralatan.
- Bahasa.
- Kesenian.
Masalah lain yangjuga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya.
Pendapat umum mengatakan, bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk
wujudnya. Pertama, kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri dapat dirasa saja.
Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan ciri dapat dirasa saja.
F.
Wujud
Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:
- Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini
disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada
kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam
pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
- Kompleks aktivitas
Berupa
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diarnati
atau diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial.
- Wujud sebagai benda
Aktivitas
manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia
tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam
bentuk fisik yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda
yang diam sarnpai pada benda yang bergerak.
G.
Orientasi Nilai
Budaya
Sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara
universal menyangkut Hrna masalah pokok kehidupan manusi, yaitu :
- Hakekat hidup manusia ( MH )
- Hakekat karya manusia ( MK )
- Hakekat waktu manusia ( WM )
- Hakekat alam manusia (MA)
- Hakekat hubungan manusia (MN )
H.
Perubahan
Kebudayaan
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu
unsur kebudayaan baru diantaranya :
1.
Terbatasnya masyarakat memiliki
hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari
luar masyarakat tersebut.
2.
Jika pandangan hidup dan nilai-nilai
yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan
ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada,maka penerimaan
unsur barn itu mengalami hambatan dan hams disensor dulu oleh berbagai ukuran
yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3.
Corak struktur sosial suatu
masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem
otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4.
Suatu unsur kebudayaan diterima jika
sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi
diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5.
Apabila unsur yang barn itu mcmiliki
skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kcgunaannya
olch warga masyarakat yang bersangkutan.
Terjadinya gerak / perubahan kebudayaan disebabkan oleh beberapa
hal :
1.
Sebab-sebab yang berasal dari dalam
masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi
penduduk.
2.
Sebab-sebab perubahan lingkungan
alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka. yang
berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain.
cenderung untuk berubah lebih cepat.
I.
Kaitan Manusia
dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah :
manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan mcrupakan obyek yang
dilaksanakan manusia. Bisa juga dikatakan kebudayaan itu merupakan perwujudan
dari manusia itu sendiri. Contoh sederhana yang dapal kita lihat adalah
hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan, Pada saat
awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia. setelah peraturan itujadi maka
manusia yang pembuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia
dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan
masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama
lain.
Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.
Eksternalisasi, yaitu proses dimana
manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.
Obyektivasi, yaitu proses dimana
masyarakat menjadi realitas obyektif. yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari
manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.
lntemalisasi, yaitu proses dimana
masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari
kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga
manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah yang saya tulis mengenai “Manusia dan Kebudayaan”.
Kiranya makalah saya dapat digunakan sebagaimana
harusnya. Saya berharap agar melalui makalah saya, generasi penerus bangsa
Indonesia dapat lebih memahami apa itu ilmu budaya dasar dan segala hal yang
berkaitan dengannya.
Saya sebagai penulis memohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata dalam penyampaian makna. Kritik dan saran
dari pembaca kami terima dengan ikhlas.
Penulis
Muhammad Abu
Bakar
REFERENSI
Nugroho.Widyo, Muchji.Ahmad (1994). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:
Gunadarma
http://jimmyprianto.blogspot.com/2014/01/pengertian-kebudayaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar