Sabtu, 18 Oktober 2014

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN



MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


Mata Kuliah     : Ilmu Budaya Dasar
Dosen              : Sudjiran
Disusun oleh    : Muhammad Abu Bakar
Jurusan             : Psikologi
Kelas               : 1PA15
NPM                : 17514039


Universitas Gunadarma
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang Bekasi telp (021) 88860117

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji dan syukur saya haturkan  ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena atas berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat selesai. Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai “Manusia dan Kebudayaan”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memahami ilmu budaya dasar dan segala yang berkaitan dengannya sekaligus melaksanakan tugas menjadi seorang mahasiswa dalam mata ilmu budaya dasar. Dalam proses pembuatan makalah ini tentu saya mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Sudjiran selaku dosen mata kuliah ilmu budaya dasar serta rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan aspirasinya dalam pembuatan makalah.
Demikian makalah ini saya buat. Besar harapan saya agar dapat berguna dimasa mendatang.

Penulis

Muhammad Abu Bakar














BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.Dalam pembahasan awal mengenai mata kuliah IBD sudah dibicarakan bahwa kedua hal tersebut merupakan dasar bagi pembahasan materi-materi selanjutnya. Dalam uraian ini kita mencoba membahas tentang pengertian-pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan.Uraian ini dimaksudkan untuk memberikan dasar yang lebih kuat untuk pembahasan tentang materi IBD.
1.2  Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah memahami dan menghayati berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh kebudayaan dan dapat mengkaji semua hubungan antara manusia dan kebudayaan, mengetahui hakekat manusia, dan mengerti tentang semua unsur-unsur budaya.
BAB II
ISI
A.       Manusia
Manusia, siapakah manusia itu sebenarnya? Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk men jelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.
1.      Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
1)      Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang terlihat, dapat diraba dan
difoto, dan menempati ruang dan waktu
2)      Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup. yang ditandai dengan gerak
3)      Ruh, yaitu : Daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
4)      Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri
2.      Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
1)      Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak, Id merupakan libido murni. atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yangirrasional dan terkait dengan sex. yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran.
2)      Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian "eksekutif" karena peranannya dalarnmenghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh oranglain.
3)      Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kita-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara interna l dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan ekstemal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah
agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan
asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua. Baik aspek negatif maupun positif
dari standar moral tingkah laku ini diwakilkan atau ditunjukkan oleh superego.
Dari uraian di atas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan usur-unsur manusia. Kesemua unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.
B.       Hakekat Manusia
  1. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
  2. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  1. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, dan sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi - segi kemasayarakatan, kekerabatan, dan sebagainya.
  1. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran "eksistensialisme" memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis. etis dan religius. Dengan kehidupan estetis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis, manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipenanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius. manusia menghayati pertemuannya dengan Tuhan.
C.       Kepribadian Bangsa Timur
Francis L.K Hsu. sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi. ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik. Karya tulisnya berjudul Psychological Homeostatis Cina Klasik. Majalah AmericanAnthropologist. jilid 73 tahun 1971, halaman 23-24. Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi. bahwa dalam jiwa manusia sebagai mahluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
Nomor 7 dan nomor 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam, sehingga tidak disadari lagi oleh individu yang bersangkutan. Bahan pemikiran dan gagasan tadi sering tidak utuh lagi. beberapa bagian sudah hilang terlupakan, dan unsur-unsurnya ibarat isi impian sudah tidak lagi tersusun menurut logika yang biasa dianut manusia dalam hidupnya sehari-hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan ( unexpressed conscious ) . Lingkaran itu terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan, tetapi disimpannya saja di dalam alam jiwanya sendiri dan tak dinyatakan kepada siapapun juga dalam lingkungannya.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan ( expressed conscious ). Lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya, yang dengan mudah diterima dan dijawab oleh sesamanya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang. binatang-binatang, atau benda-bnda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib. yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekanan batin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah hidup yang menyulitkan. Orang tua, saudara sekandung, kerabat dekat, sahabat karib, biasanya merupakan penghuni penting dari daerah nomor 3 dalam alam pikiran manusia.
Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna. tidak lagi ditandai oleh sikap sayang  dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau bcnda-benda itu bagi dirinya. Bagi seorang murid. guru berada didaerah lingkungan 2 dari alam pikirannya, bagi seorang pedagang, para pembelinya ada di situ, bagi seorang tukang cukur langganannyalah berada di situ dan sebagainya.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
Nomor 0 disebut lingkungan dunia Iuar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor  1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh.
Pada bagan psiko-sosiagram, daerah lingkaran nomor 4 dibatasi oleh garis yang digambarkan lebih tebal daripada yang lain. Garis itu menggambarkan batas dari alam jiwa individu yang dalam ilmu psikologi disebut personality atau "kepribadian", Sebagian besar dari isi jiwa manusia ( termasuk yang telah didesak ke dalam daerah tak sadar dan sub sadar), sebagian besar dari pengetahuan dan pengertiannya tentang adat-istiadat dan kebudayaannya. sebagian besar dari pengetahuan dan pengertiannya tentang lingkungan, dan sebagian besar dari nilai budaya dan norma-norma yang dianutnya , menurut ilmu psikologi barat terkandung dalam kepribadian manusia.
Banyak orang masih sering mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan Barat dan kebudayaan Timur. Padahal konsep itu berasal dari orang Eropa Barat dalam zaman ketika mereka berexpansi menjelajahi dunia, menguasai wilayah luas di Afrika, Asia dan Oseania dan memantapkan pemerintah-pemerintah jajahan mereka dimana-mana. Semua kebudayaan di luar kebudayaan mereka di Eropa Barat disebutnya kebudayaan Timur, sebagai lawannyakebudayaan mereka sendiri yang mereka sebut kebudayaan Barat. Orang-orang yang sering mendiskusikan kontras antara kedua konsep tersebut secarapopuler, bisanya menyangka bahwa Kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian. mistik, pikiran preologis, keramahtamahan. dan gotong royong. Sedangkan kebudayaan Barat lebih mementingkan kebendaan. pikiran logis. hubungan asas guna (hubungan hanya berdasarkan prinsip guna). dan individualisme.
D.       Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Adapun pengertian kebudayaan menurut para ahli adalah sebagai berikut:
  1. E.B.Tylor
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan - kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
  1. Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi
kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitamya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk masyarakat.
  1. Sutan Takdir Alisyahbana
kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
  1. Koentjaraningrat
kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
  1. A.L Krober dan C.Kluckhon
kebudayaan adalah menifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
  1. C.A.Van Peursen
kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
  1. Kroeber dan Klukhon
kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita · atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.
  1. Kamus Besar Bahasa Indonesia
hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia spt kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.
E.       Unsur-Unsur Kebudyaan
C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories ofCulture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal,yaitu :
  1. Sistem Religi (sistem kepercayaan).
  2. Sistem organisasi kemasyarakatan.
  3. Sistem pengetahuan.
  4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
  5. Sistem Teknologi dan Peralatan.
  6. Bahasa.
  7. Kesenian.

Masalah lain yangjuga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan, bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama, kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri dapat dirasa saja. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan ciri dapat dirasa saja.
F.        Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:
  1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
  1. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diarnati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial.
  1. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sarnpai pada benda yang bergerak.
G.      Orientasi Nilai Budaya
Sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut Hrna masalah pokok kehidupan manusi, yaitu :
  1. Hakekat hidup manusia ( MH )
  2. Hakekat karya manusia ( MK )
  3. Hakekat waktu manusia ( WM )
  4. Hakekat alam manusia (MA)
  5. Hakekat hubungan manusia (MN )
H.      Perubahan Kebudayaan
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1.    Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.    Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada,maka penerimaan unsur barn itu mengalami hambatan dan hams disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3.    Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4.    Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5.    Apabila unsur yang barn itu mcmiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kcgunaannya olch warga masyarakat yang bersangkutan.
Terjadinya gerak / perubahan kebudayaan disebabkan oleh beberapa hal :
1.    Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2.    Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka. yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain. cenderung untuk berubah lebih cepat.
I.         Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan mcrupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Bisa juga dikatakan kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Contoh sederhana yang dapal kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan, Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia. setelah peraturan itujadi maka manusia yang pembuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu.  Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain.
Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.    Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.    Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif. yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.    lntemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah yang saya tulis mengenai “Manusia dan Kebudayaan”. Kiranya makalah  saya dapat digunakan sebagaimana harusnya. Saya berharap agar melalui makalah saya, generasi penerus bangsa Indonesia dapat lebih memahami apa itu ilmu budaya dasar dan segala hal yang berkaitan dengannya.
 Saya sebagai penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata dalam penyampaian makna. Kritik dan saran dari pembaca kami terima dengan ikhlas.

Penulis

Muhammad Abu Bakar


REFERENSI
Nugroho.Widyo, Muchji.Ahmad (1994). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma
http://jimmyprianto.blogspot.com/2014/01/pengertian-kebudayaan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar